Rabu, 02 Oktober 2013

Saya bangga dengan kuliner Indonesia

Indonesia tanah air beta
Pusaka abadi nan jaya
Indonesia sejak dulu kala
Slalu dipuja-puja bangsa....


Sepenggal lagu tersebut rasanya agak susah didefinisikan sebagai "indahnya Indonesia" saat ini. Kebanggaan akan Indonesia rasanya sudah digempur oleh berbagai konflik, diskriminasi, sistem peradilan yang abstrak di Indonesia, dan segala hal yang absurd di Indonesia.


Ndak, Anda semua tidak salah baca blog, ini masih blog saya, bukan blog politik hahaha.... Hubungannya apa dengan tulisan di atas? Saya sebagai warga keturunan yang lahir di Indonesia tetap memiliki kebanggaan di tengah semuanya itu. Apa hal yang saya banggakan? Bagi saya (dan kehidupan saya yang hampir terpusat pada dunia kuliner) yang sangat membanggakan di Indonesia adalah kulinernya!


Kuliner di Indonesia begitu kaya, sebut saja sajian puluhan soto yang membentang senusantara ini, dari soto saja sudah macem2 jenisnya masih ditambah orang daerah yang kreatif memodifikasi hurufnya (atau menambah hurufnya malah), sroto, coto, tauto, dan entah apa lagi jenisnya, semoga saja suatu saat ndak ada versi s07o... Selain soto yang beragam dan rasanya ndak akan membuat bosan memakannya, masih banyak makanan-makanan khas dari daerah tertentu yang begitu terkenal sehingga menjadi kebanggaan sendiri. Apa contohnya? Yak bener sekali, RENDANG! Tidak kalah dengan Jepang, Amerika yang punya makanan khas daerah dan terus menggaung-gaungkan kebanggaannya (contohnya Chicken Nanban dari Kyushu, Jepang dan Philadelphia Cheese Steak Sandwich dari Philadelphia, Amerika) kita pun punya banyak yang begitu lho. Saya membaca dalam Kompas Jelajah Kuliner Nusantara kemarin, bertapa bangga, dan dalamnya filosofi masyarakat Minang terhadap Rendangnya. Kok, hati ini ikut membuncah bangga yak, walau tidak ada sama sekali darah Minang dalam diri saya :))


Selain Rendang yang mendunia (udah tahu kan, Rendang ini sempat dinobatkan sebagai makanan paling enak sedunia versi CNN?) masih buanyak banget makanan khas yang membanggakan di Indonesia, Bali dengan sambal matah dan Bebek Betutunya, Yogya dengan Gudegnya, dan sederet makanan Indonesia yang mungkin di sebelah saya harus ada Opa William Wongso jika ingin mendaftarnya satu-satu. Indonesia, kulinernya kaya sekali! Dan (untungnya) sedap sekali! Sering sekali kan bagi kita walau suka makan Western food, Chinese Food, dll., dan tetap ada kangen menyantap makanan Indonesia?


Nah masalahnya Makanan Indonesia ini adalah kelemahan saya. Dari bagian-bagian besar aliran kuliner yang saya tertarik Western-Japanese-Chinese-Thai (sayangnya kuliner Timur Tengah atau India belum berhasil menarik hati saya), Indonesia malah saya pinggirkan. Kenapa alasannya? Bahan yang banyak, dan waktu yang lama adalah sedikit alasannya, lainnya? malas (seperti biasa ya hahaha....)


Sampai suatu saat, seorang rekan kantor yang sedang dinas di Manado menanyakan saya mau oleh-oleh apa. Kenangan saya akan restauran Beautika (the best Manado Restaurant menurut saya, walau harganya errrrrr.....ya sudahlah ya, pusing) membuat saya berkata: mau ikan cakalang fufu dong nov, yang sudah dimasak cabe dan siap makan ya! *udah kebayang tuh dikantor nanti dibawain cakalang fufu suir pedas yang enak bener dimakan sama nasi panas*


Tahukah apa yang dibawa? Teman kantor saya yang gila ini membawakan Cakalang Fufu berukuran raksasa (sumpeh gede banget, seekor sih, tapi ada kali 1,5 sampe 2 kg sih) lengkap dengan tusuk bambunya..... For gods sake.... Saya sudah ndak terbayang kegilaan ini mau diapakan, karena rasanya tidak mungkin di kos saya uprak uprek raja cakalang ini dengan aromanya yang semerbak.


Sebelum bercerita lebih jauh, rasanya ngga lengkap kalau di blog saya belum ada penjelasan sok tau (yg sok tau tuh wikipedia dan netizen lain lho ya, bukan saya, saya mah merangkum ke-sok tauan mereka doang wkwkwkwk :p) inilah sedikit mengenai Cakalang Fufu:
Cakalang Fufu adalah ikan cakalang (skipjack tuna) yang dibersihkan sisiknya, dibuang jeroannya, dibelah dua, dibumbui, lalu diasapkan. Warnanya menjadi coklat sedikit kemerah-merahan, dan tekturnya menjadi sedikit lebih kering. Rasanya sendiri karena sudah dibumbui dan diasapkan, maka khas dengan aroma asap yang sedap, sedikit asin, namun yang paling menonjol adalah sangat gurih khas ikan keluarga tuna. Hidangan khas daerah Minahasa, dan produksi utamanya di kota Bitung, Sulawesi Utara, Indonesia. Membanggakan kan!
Berikut gambarnya -dari internet- (sayangnya saya ndak sempet foto si cakalang raksasa, karena tangan udah terlanjur belepotan bawang sambel)
Ini si Cakalang dengan teman-temannya

Nah ini dengan penjualnya -foto yg bagus, thanks ary atau siapa itu tulisan di pojok :) -


Mungkin karena memang ada konspirasi dari geng temen-temen kantor saya, akhirnya saya berakhir masak di rumah salah satu anggota geng (satu2nya yang sudah beristri dan punya rumah hahahahaha...). Apa yang saya masak? Inilah yang saya masak:

  • Daigaku Imo (sebagai ganti dari teman saya yang mau makan ubi kukus tapi malas ngukus)
  • Cakalang Fufu Rabe Rica (what?!)
  • Tumis kangkung untuk menemani si ikan
  • Telur tim jamur, karena si ikan dan kangkung kurang temen
  • Sweet Melon with Tapioca Pearl, (bukan gaya2an pake Inggris, emang namanya itu! karena mau nyoba resep dari buku yang lagi saya baca)

Dan karena postingan kali ini topiknya adalah makanan Indonesia (walau saya seperti biasa udah melenceng kemana-mana), saya hanya membahas ttg Cakalang Fufu Rabe Ricanya saja (tenang, saya ndak akan membahas sejarah makanan ini, namanya sudah jelas hahaha...), dapat darimana saya resep gaib ini? Tentu dari internet hahahaha.... Karena saya belum menemukan buku ttg makanan Manado yang menarik. Sedikit modifikasi saya tambahkan untuk saya yang suka pedas.
Gurih, pedas, harum, sedap! Bikin laper setiap saat...

Cakalang Fufu Rabe Rica
  
Ingredients:
  • 1 ekor cakalang fufu, disuwir, tumis sebentar (karena kemarin pakainya raksasa, maka sesuaikan ya)
  • 200 gr cabai rawit merah (jika ingin menggelegar tambah aja, tapi ini udah menampar bibir kebanyakan orang ternyata)
  • 20 siung bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • 2 tomat merah, cincang kasar
  • 3 serai, bagian putihnya saja, dimemarkan
  • 5 cm lengkuas, iris2, memarkan
  • 3 daun pandan, simpulkan
  • 3 lembar daun salam
  • 3 lembar daun jeruk
  • 3 sdm air jeruk nipis
  • Garam secukupnya
  • Gula sedikit saja
  • Minyak goreng
Instruction:
  • Tumbuk cabai rawit, bawang merah, bawang putih dan garam (kasar)
  • Tumis: lengkuas, serai, daun pandan, daun jeruk dan daun salam sampai harum
  • Masukkan bumbu halus, masak sampai harum dan matang (pastikan jendela terbuka, karena aromanya tajam dan pedas, bisa membuat batuk dan bersin serumah hahaha...)
  • Masukkan tomat, tumis sampai layu
  • Masukkan cakalang suwir, aduk sampai rata dengan bumbu, tuang air jeruk nipis
  • Masukkan gula, dan tes rasanya
  • Sajikan dengan nasi panas

Bagaimana rasanya?
Sedap banget! Campuran rasa gurih, pedas, sedikit asam si cakalang ini nagih bener, aroma asapnya yang bercampur dengan bumbu, membuat ikannya tidak amis, aroma asapnya ini juga yang bikin lapar. Sejumput bahkan bisa untuk makan nasi panas sepiring penuh hahaha... Oh iya, beberapa lauk kurang enak jika sudah dingin, namun cakalang rabe rica ini tetap sedap! Dalam bayangan saya, ini akan cocok sebagai bekal, asal jangan lagi diet aja, bisa kesetanan! *pengalaman pribadi*
Kuliner Indonesia? Membanggakan!
*sambungan masak di rumah temen ini dalam post berikutnya ya*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar