Jumat, 11 Oktober 2013

Traditional Dessert, Modern Touch: Sweet Melon and Tapioca Pearls in Coconut Milk

Salah satu kegemaran saya adalah membaca buku-buku resep. Bagi saya buku-buku resep ini bagai harta (ya emang aneh sih saya dari awalnya juga, mungkin beberapa dari pembaca mulai menyadarinya sekarang >:) ). Buku-buku resep tertentu jadinya "bener", dalam artian enak! Beberapa buku lainnya errr....adalah kumpulan foto yang indah (hehe... tau lah ya maksudnya, eh tapi mungkin juga saya yg masaknya ngga bener sih :p). Tapi apapun itu, selalu menyenangkan liat buku-buku itu, karena dari buku-buku tersebut kadang menambah pengetahuan, imajinasi, kombinasi, ataupun cara penyajian yang menarik.

Salah satu kesukaan saya yang lainnya adalah resep kuno yang bagus! Kenapa resep kuno? Resep kuno kebanyakan memiliki kisah, sehingga makanan yang dihasilkan memiliki kenangan bagi yg memakannya. Dan tentulah dinikmati, dijaga, dan membanggakan sampai disimpan lama, bagai harta!

Nah ketika kemarin menemukan buku ini di Periplus, seneng sekali! Karena kok kayanya begitu bagus, buku resep, dan kayanya membahas resep kuno yang dilestarikan masing-masing nenek (sayang sekali nenek saya yang katanya sangat jago masak sudah meninggal ketika saya lahir). Penulisnya adalah orang Indonesia walau bukunya berbahasa Inggris. Walau kurang seperti bayangan saya (saya berharap kisahnya lebih tergambar dalam menu-menunya), namun buku ini cukup menarik :)

Suatu saat saya akan buat Xiao Long Bao di cover itu, jika sudah ngga di kost pastinya :))


Nah ketika saya baca resepnya, seperti biasa, saya mencari resep-resep yang kelihatannya mungkin saya buat, dan rasanya tidak terlalu asing atau mengejutkan (coba bayangkan Nepalese Nine-Bean Soup, mungkin membuat kalian berpikir berpuluh kali untuk membayangkan bagaimana rasanya, dan beratus tahun untuk mencari semua bahannya, emang agak lebay sih, tapi repot kedengerannya deh...). Dan ketika membaca resep dessert yg satu ini, saya langsung terpikir untuk membuatnya suatu saat nanti ketika pulang. Sampai kemarin waktu ada acara masak di rumah Andre, wah ini kayanya cocok untuk meredam pedesnya Cakalang Rabe Rica nih! (walau si cakalang ngga sepedes itu juga sih)

Ketika melihat resep ini yang terbayang adalah salah satu dessert joint yang terkenal di Indonesia, Honeymoon Dessert, dimana banyak dessert-dessert tradisional diolah dan dipresentasikan menjadi lebih modern, apik, dan enak. Tempat ini juga adalah salah satu tempat favorit untuk ngobrol dan bersantai bersama mamah dan keluarga. Nah gaya nih kan kayanya bila bisa buat sebuah dessert yang bergaya mirip :)

Dessert ini asalnya ngga jelas sebetulnya, sebagian menyebut Vietnam, namun saya merasa di Asia Tenggara yang mirip dengan kita warna kulinernya dan minuman (?) begini adalah Malaysia. Minuman yang juga disebut sebagai sup dingin ini sempat membuat salah satu teman saya emosi, karena ingin membuatnya semirip yang dibuku, saya memintanya memisahkan butiran sagu merah dan hijau (yang hanya sedikit) di antara butiran sagu mutiara yang banyak hahaha....

ini hasil googling. Jika melihat yangh merah dan hijau, saya jadi inget kekeselan teman saya :))


Walaupun hasilnya tetep ndak mirip, karena disana tidak ada fruit-baller dan hanya tersedia gelas biasa :))

Again, not so good photo :( will update when I make it again


Sweet Melon dan Tapioca Pearls in Coconut Milk
diterjemahkan dari "Asian Grandmothers Cookbook" tulisan: Patricia Tanumihardja

Ingredients:
  • 6 cup air
  • 1 cup sagu mutiara
  • 3 cup honeydew melon atau cantaloupe, potong kecil, atau bentuk bola (melon berdaging oranye yang lebih juicy dan relatif lebih manis dari saudaranya yang hijau, yah, lupa bagian serba serbi sok tau deh!)
  • 1,5 cup santan
  • 1/2 cup sirup pandan (buat: rebus 1/2 cup gula, 1/2 cup air, dengan beberapa helai pandan, sampai aroma pandan terasa, biarkan dingin, baru buang daun dan saring jika ada kotorannya)
  • 2 cup es batu

Instruction:
  • Panaskan air, di panci besar, setelah mendidih, masak sagu mutiara hingga matang. Tanda matang adalah menjadi transparan (mungkin ada sedikit putih di tengahnya).
  • Tuangkan sagu yang sudah masak ke saringan besar, bilas dengan air dingin agar mereka tidak lengket sekaligus membuang patinya
  • Dalam mangkuk saji besar campur sagu mutiara, santan, sirup pandan, garam, aduk rata, kemudian masukkan potongan melon dan es batu
  • Sajikan segera setelah dituang dalam mangkuk-mangkuk kecil.

Bagaimana rasanya?
Mengingatkan akan bubur pacar dengan sentuhan yang berbeda, kedengerannya akan aneh kan, melon dalam santan? Tapi ternyata kombinasi ini unik dan enak di mulut. Pilih yang benar-benar masak ya, harumnya melonpun membuat minuman ini jadi lebih legit sekaligus segar. Cari alternatif lain di bulan puasa taun depan? Ini inspirasi sempurna loh :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar